Obat Terbaik Anda yang Kesepian

(oleh Hendra Rey)

Mazmur 25:16 Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku,  sebab aku sebatang kara dan tertindas.

(Turn to me and be gracious to me, for I am lonely and afflicted-NIV)

 

Kebosanan itu kejam, tetapi kesepian lebih biadab dari pada kebosanan. Kesepian adalah salah satu penderitaan manusia yang paling pedih. Kesepian bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental serta mempengaruhi seseorang ketika berada di lingkungan social. Tidak ada manusia yang lebih malang di dunia ini, kecuali manusia yang bersahabat dengan kesepian. Ayat di atas tidak berbicara soal kesendiran sebatang kara, tetapi tepatnya berbicara tentang kesepian.

Rasa kesepian tak hanya terjadi pada orang yang hidup sendirian, seperti orang lanjut usia yang sering sendirian,  tetapi bisa juga dialami oleh seseorang yang dikelilingi oleh orang-orang banyak di sekitarnya (lonely in crowd syndrome). Daud sebagai raja yang dikelilingi oleh banyak orang, ia kesepian. Orang yang memiki keluarga juga tidak jarang yang menderita kesepian. Bahkan orang yang memiliki pekerjaan dan kesibukan yang luar biasa pun, justru orang yang paling rentan mengalami kesepian. Sesungguhnya,  kesepian bisa dialami oleh karena merasa tidak seorangpun yang bisa mengerti dirinya, tidak seorangpun yang bisa mengerti kebahagiaan hatinya ataupun kesulitan batin yang dialaminya, tidak seorangpun yang mau bersama dia menghadapi masa-masa ketika ia membutuhkan seorang teman. Kesepian juga bisa lahir dariperasaan tidak diinginkan dan tertolak.

Apakah Anda kesepian  ?

Obat terbaik bagi mereka yang takut, kesepian atau tidak bahagia adalah pergi keluar, ke suatu tempat di mana mereka bisa diam, sendirian dengan surga, dan Tuhan. Karena hanya pada saat itulah seseorang merasa bahwa semuanya sebagaimana mestinya dan bahwa Tuhan ingin melihat orang Bahagia, da Tuhan akan tampil sebagai sahabat bagi engkau yang kesepian. BUkankah Tuhan Yesus sudah berkata, “Kamu adalah sahabat-Ku?” Bintang-bintang, yang dibentangkan di alam surga, dan lampu-lampunya diisi oleh minyak abadi, memancarkan cahaya yang memandu pengelana yang tersesat dan kesepian sendiri. Carilah Tuhan, carilah wajah-Nya dan engkau akan mengalami perasaan tidak kesepian.

 

Kedua , memandang alam pengunungan, sawah-sawah, maupun pantai dan laut bisa bisa membantu untuk meredakan kesepian. DI tengah alam kita bisa sendirian tapi tidak kesepian. Dan saya sangat yakin bahwa alam membawa penghiburan dalam semua masalah. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pubmed Central Proceeding of the National Academy of Science of the United States of America menemukan bahwa orang-orang yang mengalami kesepian, depresi atau stres berat mengalami peningkatan mood secara signifikan ketika diminta jalan-jalan ke alam selama 90 menit. Menikmati alam dengan berjalan di lingkungan hijau, ataupun pemandanganpantai indah dan laut dapat memberikan respon positif menurunkan aktivitas korteks prefrontal subgenual, area otak yang berhubungan dengan pikiran negatif dan trauma masa lalu dari kehidupan. Dengan kata lain, alam mampu menyembuhkan kesepian beserta pengalaman pahit masa lalu

Ketiga, Jangan pernah dipecundangi kesepian. Jangan biarkan dirimu menjadi korban. Jangan menerima begitu saja definisi orang lain atas dirimu; definisikan dirimu sendiri. Orang-orang yang membicarakan pencapaian, pendapatan dan kepunyaanmu dengan nada negative, umumnya adalah para pecundang yang diliputi ketidakbahagiaan hati, karena diselimuti iri dan kebencian. Lagi pula, ngapain memikirkan mereka yang tidak pernah mendampingimu di saat membutuhkan teman dan sahabat. Apalagi kalau tahu bahwa dirimu tidak seperti yang mereka bicarakan, abaikan saja mereka. Kadang kita harus bicara kepada diri sendiri dalam menanggapi sikap para pencundang, “Bodo Amat” dan itu akan membuat Anda tidak merasa tertolak, itu akan membantu mengatasi kesepian. Namanya juga hidup. Tuhan yang menentukan, kita yang menjalankan, orang lain yang memberikan cibiran. Orang cerdas tahu kapan harus mendengarkan orang lain dan kapan harus mengabaikan orang lain, dan saya serius mengingatkanmu, “Anda adalah Orang Cerdas”


Salam Cerdas

Hendra Rey

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Iman yang Melangkah Maju - Next Level Faith